13 Aug 2010

To love unconditionally..


Kemarin saya mengikuti ceramah menyambut bulan Ramadhan, dimulai dengan pembacaan Al Qur’an oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan ceramah menyambut bulan Ramadhan oleh Prof. Quraish Shiahab.
Selama ini banyak hal yang terlintas dipikiran saya tentang pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa saya temukan jawabannya, sampai akhirnya ceramah kemarin memberikan pencerahan kepada saya.

Dari penjelasan Prof. Dr. Quraish Shihab, manusia hidup dengan dua logika. Ada logika hati dan logika pikiran. Ketika awan menjadi mendung maka seseorang akan berpikir kalau itu pertanda hujan akan turun. Nah, logika hati adalah ketika logika pikiran tidak bisa menerima dua hal yang bertentangan, seperti rasa benci tapi rindu. Dari banyak pengalaman yang ada disekitar saya, kenapa seseorang yang sudah kecewa berkali-kali tetap cinta terhadap orang yang menyakitinya. Ketika seseorang menyimpan sms bertahun-tahun di handphonenya dari seseorang yang tidak dikenal karena sms itu menyentuh hatinya, atau ketika seseorang wanita bertahun-tahun jatuh cinta terhadap seseorang yang dia tak tau namanya…

Dalam hal penghambaan saya kepada Allah, saya tidak perlu lagi bertaya-tanya kenapa bahasa yang dipilih Allah dalam Al Quran adalah bahasa Arab? Atau kenapa kentut bisa membuat sholat menjadi batal? Atau kenapa disunahkan mencium hajar aswad? Atau bahkan yang lebih aneh lagi, kenapa Tuhan menciptakan manusia? Apa Tuhan kesepian? Apa Tuhan butuh manusia? Apa Tuhan tidak menjadi Tuhan kalau tidak ada manusia?

Tugas manusialah mempergunakan akal yang diberikan oleh Allah untuk memikirkan hal-hal yang memang tugas akal, pemikiran akan penciptaan, semua awal dan akhir dari penciptaan bukanlah tugas yang sanggup dicerna oleh akal. Maka, sebaiknya saya berhenti sampai disini memikirkan hal-hal tersebut.

Maka, bukankah mencintai itu tanpa syarat?

To love unconditionally..


No comments: