9 May 2012

Lucunya salah satu pemimpin FPI

Barusan saya menonton wawancara TVOne dengan perwakilan GP Anshor dan perwakilan FPI, Munarman. MEmbahas tentang penolakan buku Allah, Liberty and  Love yang ditulis oleh Irshad Manji.

Dalam wawancara Munarman bersikeras untuk menolak bedah buku yang di adakan oleh UGM dan komunitas salihara. Alasan nya karena tidak setuju dengan penyebaran paham liberal kepada umat Islam. SAya heran kenapa orang ini ngotot sekali untuk menolak, padahal kalau merasa benar kenapa takut. Ketika orang beriman Islam dan dia hanya tau Islam maka dia akan seperti katak dalam tempurung. Islam KTP, Islam keturunan. Alasan kenapa dia harus sholat, berpuasa, ber wudhu hanya karena ikut-ikutan. Lain setelah dia berdialektika. Melalui buku, diskusi, pikiran, dan pengalamn dia bias mendefinisikan sehingga bias lebih mencintai Islam, dia punya alasan daripada sekadar KTP. 

Lucu sekali ketika seseorang takut orang lain akan jadi sesat setelah belajar tentang liberalisme. Apapun ilmunya itu pantas untuk dipelajari, masalah seseorang akan goyah imannya setelah diskusi itu bukan ‘lahan manusia’ tapi Tuhan. Bukankah ada juga orang lain yang makin kuat keyakinannya. Sangat disayangkan kalau seorang muslim ‘mengkafirkan’ saudaranya. Apa hak dia dengan iman seseorang, yang mana hal itu adalah hak prerogative Tuhan. Hanya Tuhan yang tau dan boleh menjudge iman orang lain.
Lucu sekali kalo orang Islam tidak mau berdebat dan tidak terbuka terhadap pendapat orang lain. Saya yakin manusia sudah ditanami chip oleh Tuhan untuk mencari diri-Nya. 

Munarman bersikap seolah ‘sayalah orang Islam paling benar’. Wajaadilhum billati hiya ahsan, berdebatlah yang baik dan anggun. Saya dididik dan dibesarkan di kalangan pesantren, aneh juga melihat salah satu PR umat Islam di TV cuap-cuap seakan ’saya muslim yang paling benar’  namun tidak ber etika mendebat narasumber lain. Malu aku.
Sepanjang itu adalah diskusi dua arah maka kenapa harus takut, bukan brainwash di ruang tertutup.

Lucu sekali ormas yang ketika mereka berpuasa namun menghancurkan kedai orang lain. Kenapa harus memaksa orang lain untuk mengerti anda sedang berpuasa. Berilah perinatan kepada mereka bahwasanya ini bulan Ramadhan, namun kalau mereka menolak maka biarkanlah. Siapa anda sehingga orang lain harus menutup tokonya untuk anda. Yang diperlukan adalah anda menyentuh hatinya untuk tergerak. BAhwa ada anak-anak muslim yang seang belajar berpuasa sehinggan diminta toleransinya untuk menutup took. MAsalah dibuka atau ditutupnya kedai mereka itu adalah akhlaknya.

Namun kalau mereka menolak bukankah tugas anda untuk menguatkan diri anda dan menyemangati anak anda. Aneh sekali ketika orang dipaksa untuk menoleransi kepentingan anda. Tugas anda adalah meminta kepada Tuhan agar mereka diberi peringatan yang paling lembut. Jangan meminta pada Tuhan semoga kedainya terbakar.  
Tugas manusi yang paling besar adalah selalu berbuat baik. Selalu berbuat baik, apapun hasilnya selalulah berbuat baik dan serahkan pada Tuhan.

Malu juga kalau melihat ‘perwakilan PEMBELA ISLAM’ sering muncul di TV seperti dia.

Saya bukan pembela GP Anshor, hanya saya sarankan pernyataan ‘Pembela Islam’ ini jangan jadi satu-satunya sumber anda untuk beriman.

Aneh juga ya ada ‘pembela islam’.